Pukul dua siang, saatnya operan jaga. Luna dan Jihan sedang menyelesaikan menulis rekam medis ketika Haris dan seorang dokter jaga lain datang. “Gimana habis pulang, Lun?” sapa Haris sumringah. “Hei!” balas Luna, ia mendongak sekilas. “Seneng banget dia, Ris.” Jihan yang menyahut. “Dapet jackpot pas pulang tuh!” tunjuknya dengan dagu, setengah mencibir. “Diem nggak lo, Jihan?” Luna mendelik kesal. “Jackpot apa?” tanya Haris penasaran. Belum sempat Jihan menjawab, ia sudah mendapat pelototan tajam dari Luna. “Sorry, nggak bisa. Gue masih sayang nyawa.” Luna tersenyum puas. Sementara Haris semakin mengernyit, penasaran. “Eh, Lun. Kamu ditelepon Abi Jamal nggak?” Haris mengambil topik pembicaraan lain. “Enggak. Semalam cuma Ummi Nur sama Mbak Nia yang telepon, nanyain udah sampai apa