“Aku pusing,” keluh Luna saat Ahsan menjemputnya usai kuliah. “Kenapa lagi kali ini? Soal kuliah atau soal yang lain?” tanya Ahsan sabar. “Soal semuanya.” Luna menyandarkan tubuhnya, menghela nafas panjang dan lelah. “Tapi yang pasti bukan soal hamil kan? Kamu udah janji nggak mau mikirin itu dulu.” Ahsan mulai menyetir kembali ke rumah. Sudah berlalu dua bulan sejak terakhir Luna berjanji tidak akan memusingkan soal hamil dan hanya akan fokus mengerjakan tesisnya. Dan sejak dua bulan lalu itu juga, Luna sudah tidak pernah lagi penasaran apakah ia hamil atau tidak saat ia telat haid. Tapi masalahnya adalah menstruasinya kini jadi tidak teratur. “Bukan soal hamil kok.” Luna menggeleng. “Terus soal apa?” “Mensku tuh jadi nggak teratur dua bulan terakhir. Padahal aku nggak pernah gini