Dia Selalu Datang di Malam Hari

1467 Kata

Hingga detik ini aku masih merenungi segala yang telah terjadi dia antara kita. Masih begitu banyak tanya yang tak kunjung menemui jawabnya. Jiwaku belum juga bisa tenang. Hatiku masih saja meradang mengingatmu. Sedang kamu sekarang sudah tersenyum bahagia. Hidupmu berjalan dengan baik-baik saja. Kenapa semua begitu mudah bagimu? Sedang aku masih terlunta-lunta dalam jerat perasaan yang tersisa ini. Apa kau tidak merasa bersalah setelah menoreh sebuah luka? Atau apa kau mengira bahwa aku adalah sosok yang tegar dan pantas kau campakkan begitu saja? Kita pernah disatukan oleh sebuah perasaan dan mimpi indah yang kita rajut bersama. Kau dan aku pernah berikrar mengucap kata selamanya. Namun luka yang kau torehkan telah membuatmu menjadi sosok yang berbeda. Aku mulai membencimu. Bibir ini de

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN