“S-sudahlah, Dean. Aku tidak kenapa-kenapa lagi, tidak perlu sampai seperti ini.” Suasana di sekitar mereka sangat tegang, apalagi ketika pria itu meminta seluruh pegawai restoran berjejer bersama dengan manager restoran, tidak satu pun dari mereka membuka mulut mengenai pelaku dari kejadian barusan. Mereka semua tidak berani melawan Dean karena pria tersebut menunjukan sebuah kartu—entah apa itu Klara tidak tahu—tetapi seluruh pegawai di restoran tersebut langsung terlihat patuh. “Aku tidak sedang membelamu,” ucap Dean singkat dan langsung menusuk hati Klara, dia sungguh mengira pria itu sedang memarahi semua orang karena dia tersedak cincin tadi. “Namun, mereka berani mengacaukan makan siangku dan bersekongkol untuk menyembunyikan pelaku, itu jelas menodai harga diriku sebagai pelangga