Cuaca terik siang hari membuat siapa pun malas untuk pergi ke luar dan memilih berdiam diri di rumah ditemani dengan kipas angin serta camilan siang menggugah hati. Mereka tidak akan mau berada di luar ruangan serta terjebak macet di cuaca sepanas ini. Hal tersebut juga dirasakan oleh Klara, setelah mereka terjebak di kemacetan panjang karena Dean tidak mau mengambil jalan pintas. Gadis itu melirik ke samping, melihat bagaimana masam ekspresi pria tersebut. “Kau marah gara-gara hal tadi?” Klara mengungkit kejadian setelah mereka keluar dari restoran bermasalah itu dengan perut kosong tak terisi apa pun, bahkan tidak satu tetes air pun. Dean ingin membawa Klara ke restoran lain, tetapi Klara memberi usul untuk belanja saja lalu masak di panti asuhan—hitung-hitung sekalian makan sore ke ma