UMS. 8. MENCURIGAKAN

1076 Kata
Sampai di apartemen, Naomi melempar tas sembarang tempat, kemudian dia menghempaskan badannya di atas sofa. Dia menyandarkan kepala sembari menatap langit bercorak warna cream. Sebelum meninggalkan Starbucks tadi, Sarah memperlihatkan tugas kepada Naomi. Menyelidiki akses bisnis penyimpanan kekayaan salah satu pertambangan di kota Kalimantan Tengah lima belas tahun yang lalu. Naomi mengeluarkan ponsel satunya lagi, Naomi mempunyai beberapa ponsel jarang diketahui siapa pun. Bahkan Sarah juga tidak tau jika Naomi sedang menyelidiki tragedi kematian dua puluh satu tahun yang lalu. Apakah tugas itu juga ada hubungan dengan Sarah? "Ya, mungkin saja bisa terjadi," batinnya dalam hati. "Halo, Papa!" Naomi sedang menelepon Felix. Felix sedang menjamu makan berdua dengan istri tersayangnya di meja makan. Mendapat panggilan telepon, tentu Felix begitu senang putri tersayangnya menelepon. Jarang sekali Naomi menelepon di saat seperti ini. "Ya, Sayang!" jawab Felix menghidupkan speaker agar Meilinda juga mendengar suara putrinya. "Papa, ada yang ingin aku tanyakan sesuatu pada Papa," ucap Naomi di seberang. "Apa itu, Sayang?" Suara kembali hening. "Apa Papa pernah mendengar kasus penyimpan harta kekayaan pertambangan di Kalimantan Tengah, lima belas tahun yang lalu? Bukankah pertambangan itu juga milik Om Abraham? Setelah mendapat akses tanah sertifikat di Dubai?" ucap Naomi seakan pembicaraan itu benar-benar serius. Felix pun segera mematikan speaker dan dia beranjak dari jamuan makan malam. Meilinda melihat sikap suaminya begitu serius atas kasus itu. Meilinda tidak peduli. Sekarang Felix sudah di ruangan pribadinya, jadi tidak ada yang bisa mendengar pembicaraan mereka. Karena ruangan Felix sangat aman bahkan untuk mencoba menguping sekali pun tidak akan bisa. "Kenapa?" "Beberapa hari ini kampus Naomi sering mengadakan rapat para dosen. Naomi mendapat tugas dari dosen, ada kejanggalan dibenak Naomi sekarang ini," kata Naomi Felix menyimak penjelasan putrinya, Felix bangga jika Naomi mengambil jurusan jurnalis. Jadi semua informasi mengenai kasus, pengembangan saham, dan penyelidikan para kolega korupsi. "Kau mendapat tugas itu?" Felix bertanya. "Bukan, Naomi mendapat tugas mencari Tragedi kematian pengusaha ternama dua puluh satu tahun yang lalu, teman Naomi yang mendapat tugas itu. Naomi yakin ada hubungan dengan kasus penyimpanan di kota itu?" tebak Naomi. Naomi memainkan ponsel satu lagi, apartemen yang mewah, segala fasilitas perlengkapan di sini sangat lengkap. Tidak heran Naomi memang putri kesayangan Sunendra. "Bisa jadi, Sayang. Mungkin akan Papa suruh Billy menyelidiki kasus itu, lalu bagaimana dirimu? Apa semua baik-baik saja? Kapan kau kembali pulang, Sayang? Mamamu sudah mengkhawatirkan keadaanmu di sini, apa kau tidak rindu padanya?" Felix terus bertanya bertubi-tubi. Naomi tau betapa peduli mereka padanya, tapi sampai saat ini, Naomi belum bisa pulang. Banyak tugas yang harus dia selidiki, bahkan menyelidiki siapa calon suami Rachel. Bahkan seorang pria yang pernah datang ke kampus mencari Sarah. **** Sarah baru saja selesai mandi, dia merasa segar. Seharian dia di luar bersama Naomi. Di atas meja belajarnya, terdapat sebuah laptop, dan muncul beberapa artikel mengenai tugas dari dosen. Dia pun menggerakkan anak panah mouse ke salah satu pencarian kasus itu. Sarah memang paling malas menyelesaikan tugas dari dosen yang mendadak. Sekarang dia harus menyelesaikan semuanya. Apa perlu dia terjun ke lokasi. Tidak akan pernah mungkin dia bisa terjun langsung, bahkan untuk izin pada orang tuanya saja butuh waktu berpikir. Mereka selalu curiga setiap dirinya izin keluar ke suatu tempat. Sarah tidak mengerti maksud larangan mereka seperti itu. Dia pun terus membuka satu per satu link itu, dan tanpa sengaja dia menemukan artikel tentang masalah ada di tugasnya. Di sana tertulis kasus penyimpanan akses kekayaan di kalimantan Tengah adalah seorang pengusaha ternama bahkan segala akses di miliki juga ada di negara Dubai. Bahkan tempat itu memiliki tanah yang jauh lebih besar dari pulau Indonesia. Apalagi, ada juga kaitan atas kematian dua enam tahun yang lalu. Seorang pengusaha meninggal karena jatuhnya pesawat jet miliknya, di salah satu pulau kaki seribu. Hingga sekarang kasus masih dalam penyelidikan dan setelah kematian pengusaha tersebut, tahun berikutnya bisnis usaha milik pengusaha itu telah dialihkan oleh Mario Arata Pratama. Deg! Sarah terkejut dengan sebutan nama begitu jelas di sana. Nama Mario Arata Pratama bukankah adalah keluarganya sendiri. Sarah menurunkan scroll kebawah, di sana kalimat yang mengganjal adalah sebuah nama tidak asing lagi baginya. Roy Hartono Putra. "Roy? Ada hubungan apa dengan kejadian dua puluh satu yang lalu?" batin Sarah. Segera dia cari ponsel miliknya. Rasa penasaran itu terus membuat benaknya tidak nyaman. Lalu maksud kasus itu maksud apa? Selama ini Sarah memang tidak terlalu lihai mengambil kesimpulan tentang kasus kematian, pembunuhan, korupsi, perebutan tanah hak milik, bahkan pengusaha yang terjadi kebangkrutan atas saham semakin menurun drastis. Kali ini Sarah ingin tau soal dua puluh satu tahun yang lalu. Apalagi nama di artikel tahun sembilan puluhan itu masih tertulis di sana sebutan Mario. Roy sedang sibuk dengan kertas-kertas di mejanya. Tiba-tiba sebuah deringan ponsel miliknya berdering, dengan cepat dia melihat nama tertera sangat jelas. Gadis Manisku. Senyuman Roy pun mengembang, dia meletakkan pulpen di atas kertas itu, kemudian beranjak dari duduknya. "Ya, Baby! Aku tau kau merindukan diriku, " sambut Roy dengan suara menyeringai. "Om, aku ingin bertanya sesuatu pada Om. Ada hubungan apa Om dengan Ayahku?" Roy berharap mendengar suara Sarah yang manja meminta dibelai. Tapi sambutan rindu itu berubah menjadi sambutan serius. Roy diam sejenak mendengar ucapan Sarah di sana. "Om? jawab pertanyaan ku!" Sarah tidak sabar ingin menjawab pengakuan dari Roy. Selama ini Sarah hanya tau hubungan Roy dengan Mario hanya sebatas rekan bisnis kerja. Tapi kaitan dengan dua puluh satu tahun itu apa? Apa Roy juga satu berseteru kasus atas kematian pengusaha ternama itu? "Apa dia sudah mengetahui semuanya? Tidak mungkin, tidak mungkin dia tau jika kasus kematian Om Abraham ada kaitan dengan pria tua bangka itu," batin Roy dalam hati. "Tidak, Baby. Om tidak tau soal itu, memang kenapa dengan kasus dua puluh satu tahun yang lalu?" jawab Roy berbohong. Sampai saat ini Roy belum siap menceritakan semua tentang Almarhum orang tua Sarah. Roy masih menyelidiki semua rencana busuk dari Mario. "Om yakin tidak tau? Lalu di artikel ...." Sarah menjeda sebentar, dia berniat untuk beritahu. Namun dia urungkan, lalu mematikan ponsel tanpa basa-basi lagi. Roy hanya menatap lekat-lekat pada ponselnya tanpa ada satu kata manja dari Sarah. Sarah kembali ke laptopnya. Kemudian dia memblok semua artikel dan dia pindahkan ke satu data. Dia akan menyelidiki semuanya hingga tuntas. Sampai sekarang dia masih penasaran atas tragedi dua puluh satu tahun itu. Apakah ada kaitan dengannya? Sehingga ingatan-ingatan memori pada Sarah terkuak satu per satu. Walau sampai sekarang masih samar, meskipun begitu, dia wajib mengetahuinya. ***** Hei! saya up. bagaimana suka? kuberharap kalian suka. jangan lupa tag love ya! muach.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN