Balbara terbangun di tengah malam, matanya terpejam sejenak sebelum terbuka lebar. Ia menatap suaminya, Felix, yang tertidur pulas di sampingnya. Suara detak jam dinding yang berdetak pelan membuatnya merasa semakin gelisah. Dia cemberut, merasa tidak nyaman dengan perutnya yang keroncongan. "Felix," panggilnya pelan, berharap suaminya akan terbangun dengan lembut. Tak ada jawaban. Balbara menggeliat, mencoba mengubah posisi, tapi rasa lapar itu semakin mengganggu. Ia memutuskan untuk membangunkan Felix. "Felix!" serunya lebih keras, sambil menggoyang-goyang tubuhnya. Felix membuka matanya perlahan, wajahnya tampak bingung. "Hah? Ada apa?" tanyanya, suaranya serak. "Bangun! Aku butuh sosis campur selai coklat dan strawberry, terus kasih roti!" Balbara mengungkapkan keinginannya deng