Hari itu adalah hari yang sangat dinantikan bagi Balbara dan suaminya, Felix. Setelah sembilan bulan lamanya mengandung, Balbara merasa tak sabar untuk segera bertemu dengan buah hatinya. Namun, siapa sangka peristiwa besar itu akan terjadi lebih cepat dari yang mereka perkirakan. Balbara, Jihan, dan Fiona sudah lama merencanakan makan siang bersama di restoran favorit mereka. Mereka duduk di sudut ruangan sambil tertawa dan berbincang, menikmati waktu kebersamaan yang jarang terjadi belakangan ini karena kesibukan masing-masing. Di tengah obrolan yang seru, tiba-tiba Balbara merasakan nyeri yang tajam di perutnya. Dia terdiam sejenak, memegang perutnya sambil mencoba mengatur napas. Kedua temannya, Jihan dan Fiona, awalnya tidak menyadari perubahan pada wajah Balbara, hingga mereka meli