"Kenapa kau ramah padanya, Kakak?" tuding Xi'an saat Kaili menyaring kopi. Kaili menelengkan kepala menatapnya. "Maksudmu? Manse adalah temanku, tentu aku harus ramah padanya." "Tsk! Tak tahukah kau jika sudah bersuami, kau tidak bisa ramah pada semua orang walaupun temanmu, apalagi laki-laki," Xi'an mengingatkan. Kaili manyun tidak tahu harus berkata apa mengenai sikap Xi'an yang aneh. Xi'an sangat protektif meski alasannya tidak jelas. "Aku tidak melakukan perbuatan apa pun yang melanggar norma. Kau yang seharusnya menjaga sikap. Pembeli adalah raja. Kau harus melayani sebaik-baiknya." "Meh! Kau pun orang yang mudah emosi dan tidak pandang bulu. Lalu kau mau mengguruiku?" balas Xi'an membuat Kaili termangap. "Adik Xi'an sejak kapan kau—" "Aku tidak suka melihatmu dekat dengan laki-l

