Sed tidak bisa berkomentar tentang keputusan Liu yang ingin kembali ke rumah. Ketika seseorang khawatir terhadap keluarga yang mereka sayangi, tindakannya memang terkadang tak masuk akal. Semua yang dilakukan Sed selama ini hanyalah bentuk kepedulian dan kewaspadaannya demi melindungi Liu. Sekarang, ketika melihat preman urakan itu adalah pria yang menyelamatkan jiwa sepupunya, Sed tidak punya alasan untuk menentangnya lagi. Pria bermata ungu itu mendesah dengan napas berat. "Aku juga akan kembali ke rumah ibuku." Tatapannya masih menyimpan kekhawatiran, jadi tidak ada yang bisa menyalahkannya. Kal juga tidak berkomentar, pada saat yang sama ponselnya berdering dan dia undur diri untuk menerimanya. "Jia?" "Apa sore ini kau sudah bisa masuk kerja?" Suara Jia terdengar jernih di seberan