Ketika tiba di nomor kamar yang diberitahu Zen, Kal sangat ketakutan melihat Liu tertidur di ranjang. Tetapi saat Liu membuka matanya, dia diam-diam merasa lega. Kal menatapnya dengan ekspresi tertekan, marah, menyesal dan khawatir. Semua emosi itu menyatu di dalam matanya dengan pedih. Melihat ada seseorang lain di kamar itu, Liu membeku. Jari-jarinya gemetar begitu merasakan betapa buruknya situasi ini. Tak pernah terbayangkan apa yang harus dia lakukan jika Kal datang hari ini. Dan sekarang pria itu sedang marah. Kal tidak mengatakan sepatah kata pun, dia hanya menatap Liu. Bahkan Liu yang biasanya tegas sekalipun tidak bisa menahan perasaan gugup. Dia tidak hanya berbohong pada Kal, tapi pria itu juga harus tahu kenyataannya dari orang lain. Liu menunggu sebentar, tetapi dia tidak