54. Jebakan Baru

1113 Kata

Ternyata benar dugaan Nada, pantas saja sejak tadi perasaannya tak enak. Mobil yang dikemudikan Gibran berhenti di sebuah pelataran rumah yang tak terlalu besar, tapi cukup asri dan terlihat nyaman ditempati. Nada menarik napas panjang melihat papan nama yang menggantung di sisi pintu gerbang sebelum ia masuk tadi. "Kenapa kita pergi ke tempat seperti ini?" Nada bertanya dengan gerak bibir yang bergetar. "Maaf karena aku tidak memberitahumu sebelumnya, tapi menurutku ada baiknya kamu mencoba melanjutkan pengobatan ini lagi agar kamu bisa kembali mendapatkan kemampuan bicaramu," kata Gibran. Nada duduk dengan tubuh menggigil hebat. Ia takut, bayangan akan masa lalu yang menakutkan kembali melintas di benaknya. Demi tuhan, Nada tak mau mengingat kenangan buruk itu lagi. Mati-matian Nad

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN