Sejak menerima pesan mencurigakan itu, Gibran perhatikan istrinya terlihat gelisah. Sengaja ia tak menekan Nada karena tak ingin membuat wanita itu merasa semakin tidak nyaman. Lalu lintas pagi itu juga terpantau ramai lancar meski beberapa kali kereta besi yang ditumpangi mereka terjebak di perlintasan lampu merah. Sementara Nada terus meremas kedua tangannya di pangkuan. Pesan masuk dari kakaknya barusan sudah merusak suasana hatinya pagi ini. Walau hanya pesan singkat menanyakan tentang kabar, Nada curiga ada maksud tersembunyi yang diinginkan kakak lelakinya. Nada juga tak mau suaminya sampai salah paham. Selama ini Gibran sangat membencinya karena lelaki itu berpikiran kalau Nada ikut andil dalam rencana Raka menjebaknya melalui pernikahan mereka. "Ada apa?" Lelaki berdasi biru it