46. Melupakan Sejenak

2236 Kata

Dua pria beda generasi itu duduk saling berhadapan dengan hanya meja sebagai pemisah. Selama ini, Gibran dan Bayu jarang terlibat obrolan serius selain mengenai pekerjaan. Ada setitik keraguan menghinggapi Gibran atas apa yang akan disampaikan pria tua itu padanya. Gibran mulai tak bisa mengatur perasaannya kali ini, dia tak bisa egois karena ada sosok yang menjadi bahan pertimbangannya, Nada. "Kakek tahu kamu sangat membenci pengasuh centil itu. Kakek juga tahu kalau kamu mulai mencintai istrimu." Bayu memulai percakapan. "Jangan bicara omong kosong, Kek. Aku ke sini bukan untuk membuang waktuku dengan percuma." Gibran berdecih. Dia memang belum sepenuhnya memahami perasaannya pada Nada, tapi Gibran juga tak suka jika dirinya dikatakan telah jatuh cinta pada wanita itu. Bayu terkeke

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN