32. Bukan Suatu Dosa

1544 Kata

Barisan gedung terlihat mengecil, pemukiman padat penduduk serta lalu lintas yang padat merayap tampak seperti miniatur jika dilihat dari kejauhan. Arka menutup jendela dan kembali menempati kursi kerjanya. Komputer lipat di meja masih menyala, sedari tadi ia abaikan begitu saja karena ada hal yang sangat mengganggu pikirannya. Tempo hari Arka mencoba menemui Nada, tapi ternyata petugas penginapan mengatakan jika Nada dan suaminya telah meninggalkan penginapan pagi-pagi sekali. Ada setitik kekecewaan yang timbul, juga rasa marah karena kebersamaannya dengan Nada harus berakhir. Arka yakin, Nada akan tinggal lebih lama lagi di sana seandainya Gibran tak menyusul wanita itu. "Masuk," ujar Arka mempersilakan si pengetuk pintu untuk masuk. Sesosok pria bertopi muncul begitu daun pintu terbu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN