Gibran pikir pernikahannya dengan Nada akan menjadi pernikahan impian yang menyempurnakan kebahagiaannya. Istri yang cantik, anak yang tampan, lucu dan sehat, juga rumah tangga yang harmonis. Seandainya saja pernikahan itu tak dilatarbelakangi sebuah kebohongan demi kelangsungan bisnis semata. Seandainya saja istrinya yang cantik itu tidak memiliki keterbatasan, dan masih banyak kalimat perandaian lainnya yang membuat Gibran menyesal harus terperosok begitu dalam di sebuah ikatan yang memenjarakan kebebasannya di segala aspek. Posisinya saat ini benar-benar menyulitkan. Bertahan hanya demi anak. Tak ada yang lebih buruk dari ini. "Kondisi mamamu semakin memburuk. Jika tadinya tubuh bagian kanannya masih bisa merespon meskipun lambat, tapi sekarang dia benar-benar bergantung pada orang la