“Aku ya masih waraslah, Deva. Emang kenapa?” “Kamu tiba-tiba jadi aneh begini. Kita tuh temenan udah lama. Kenapa kamu jadi tiba-tiba aku pengen jadi pacar kamu?” “Iya karena memang aku tuh udah suka banget sama kamu sejak kita masih SMA.” “Mahen aku tuh mau bilang makasih karena kamu sudah berusaha menghibur aku, tapi kenapa ujungnya jadi kayak gini? Maaf ya, Mahen aku enggak pernah punya perasaan apa-apa sama kamu.” “Apa itu artinya kamu nolak aku, Deva? Ini enggak mungkin. Kamu kan enggak punya pacar, kenapa kamu nolak aku?” Mahendra pikir, Deva tidak akan menolaknya, tetapi ternyata Deva malah menolaknya mentah-mentah. “Iya karena aku enggak ada perasaan apa-apa sama kamu. Kamu cuma aku anggap teman aja.” “Terus setelah ini kita masih bisa jadi teman? Kamu enggak bakalan benci