Kala itu, Ara meletakkan ponselnya di samping Nina. Jadi, saat alat tersebut bergetar, tentu saja Nina sontak menoleh. Dua notifikasi chat masuk ke sana. Yang pertama dari Nadine, memberitahukan jika semua hidangan sudah siap disantap. Yang kedua, dari perempuan yang namanya terasa asing dan belum pernah Nina dengar Ara menyebutnya. ‘Giselle?’ “Ara?” Ara bahkan belum mengetuk notifikasi pesan kedua tersebut. Ia mematikan layar, merengkuh Nina erat seraya menurunkan sang istri dari meja. “Ayo, Nina. Ara lapar.” Sungguh, ekspresi Ara biasa saja. Seolah tak ada yang lupa ia sampaikan pada Nina. ‘Giselle itu siapa?’ ‘Kayaknya ngga ada teman dekat Ara yang namanya Giselle.’ ‘Itu kan hape pribadi, bukan hape untuk kerja. Berarti cuma orang-orang terdekat yang tau nomor itu. Giselle siapa?