19: FINALLY, WE MEET

1216 Kata

Ara mengalah. Ia memilih diam. Ia sangat tau jika percuma memaksa Nina bicara. Sedari dulu seperti itu. Dalam beberapa hal, Nina tak akan membuka apa yang ada di pikirannya sebelum ia merasa waktunya tepat. Ya, untuk banyak hal, Nina sama seperti perempuan lain, nyaman menceritakan kisah yang ia lalui pada orang yang terkasih. Namun, jika Nina sudah menutup pernyataan seperti itu, artinya Ara harus menahan diri. Nina kembali memalingkan wajah, titik pandangnya menembus jendela. Ara pun sudah kembali fokus dengan roda kemudi yang ia genggam. Ara tak tau, jika bukan pemandangan di sisi jalan yang menarik perhatian Nina, namun paras Ara yang memantul sebagai bayangan di kaca. ‘Ara … Nina kangen.’ “Ara?” “Hmm?” “Ara sudah lama pacaran sama Lindi?” Ara tak menjawab. Ia justru merai

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN