“Bisa tolong urus b******n ini, T?” tanya Ara pada pada T-Rex – hanya nama samaran – preman yang diamanatkan Gyan untuk menjaga Ara. Ia dan dua orang pria lain yang tidak Ara kenali sudah mengambil alih pembunuh bayaran tersebut.
Pria itu tentu saja awalnya meronta. Namun saat belatinya sendiri ditempelkan ke punggungnya, mau tak mau ia menurut.
Ara terkekeh, merasa lucu dengan situasi yang terjadi. ‘Di mana-mana namanya pembunuh emang pengecut. Padahal kerjaan dia niru malaikat Izrail, tapi giliran dia yang ditodong malah ciut!’
“Kau tau namaku, Sir?” pertanyaan T-Rex memecahkan lamunan Ara.
“Abangku yang bilang,” jawab Ara.
T-Rex mengangguk paham.
“Aku akan menghilangkannya, tanpa membuat keributan, Sir. Tenang saja.”
Ara auto mencengo, berusaha menafsirkan apa yang dimaksud T-Rex
