Sekitar dua jam yang lalu. “Aku akan berikan sisanya begitu pekerjaanmu beres. Pastikan dia mati. Jika tidak, aku tak akan membayarmu penuh.” “Kau harus membayarku penuh, madam. Sekalipun ia tak mati, aku sudah mengotorkan tanganku. Berani kau ingkar, nyawamu juga akan aku habisi.” “Kau mengancamku?” “Tidak! Aku hanya ingin kau tau apa yang akan aku lakukan pada klien sepertimu. Siapkan saja sisa uangnya, jangan khawatir.” Swastika tak lagi balik mendebat, ia pergi, meninggalkan seorang anak muda – yang informasi tentangnya didapat dari salah satu kenalan sekaligus partner bisnisnya di lini jual beli produk fashion branded asal Britania Raya dan sekitarnya – yang ia temui sore itu. Ia memberhentikan satu unit taksi dan meminta pengemudi mengantarnya ke hotel tempatnya tinggal sela

