87:INCARAN

1914 Kata

Rendi yang tersungkur karena saat menyerang, Ara mengulurkan kakinya dan membuat Rendi tersandung. Ara gegas mendekat, menginjak pergelangan tangan Rendi hingga belati yang ia genggam terlepas, kemudian menendang benda tajam itu hingga sejauh mungkin. Sementara itu, petugas keamanan dan beberapa orang staf studio musik kini bergabung di area tarung. Rendi pun sudah kembali berdiri, tentu saja dengan kedua tangan yang mengepal di depan d**a dan siap untuk menghajar Ara. Satu kepalan melayang, Ara menghindar. Kepalan yang kedua, tak juga mampu menyentuh Ara. “AAARGH!” pekik Rendi penuh amarah seraya melepaskan pukulan selanjutnya. Sayangnya, lagi-lagi, lawannya hanya udara. ‘BUGH!’ Satu tendangan mendarat di punggung Rendi, membuat pria itu tersungkur hingga melewati beberapa anak tangga d

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN