Ara mengangkat tangannya, memanggil seorang pelayan agar mendekat. “Sprite. Dua. Dingin,” ujar Ara seraya meletakkan secarik kertas dan dua lembar seratus ribu rupiah yang ia lipat dua. “Yang satu antar ke sini.” Di bagian atas dari lipatan itu tertera: Andra Bhadrika, table 3. Waiters itu mengangguk. Ia kemudian berbalik hadap, kembali ke balik meja bar. Saat pria muda itu nampak membawa baki dengan dua kaleng Sprite, ia mendekati meja nomor tiga lebih dulu, memberi titipan Ara pada pria yang dituju. Menunggu seraya mengamati, akhirnya sang pelayan melanjutkan langkah, menuju meja Ara, Gail dan Rexa – kolega Gail. Pelayan itu meletakkan pesanan Ara lebih dulu, baru kemudian secarik kertas dengan balasan dari Andra: Room 3, jeda 5 menit. Beberapa menit kemudian, Andra beranjak dari kur