Amira melenguh, kemudian menggeliat. Begitu membuka mata ia menemukan Afika sedang mengecet kukunya. Anak Om Rian yang satu ini memang tidak pernah membiarkan kukunya tidak ditempeli oleh kutek-kutek kesayangannya itu. Kapan-kapan kalau kamu berkesempatan main ke mari, jangan lupa untuk membuka laci pertama di sebelah kanan meja rias Afika dan bawa lah beberapa botol kutek untuk kenang-kenangan. Amira menyerngit melihat warna yang Afika oleskan pada kuku kakinya itu. Merah menyala. Afika tidak pernah suka warna merah apalagi yang menyala seperti itu. “Fik..” panggil Amira. “Oh, lo udah bangun? Tolong cek cermin gue dong..” Amira beranjak dari kasurnya kemudian melangkah menuju cermin di meja rias Afika hanya untuk melihat betapa bersihnya benda itu. tidak ada debu apalagi kotoran di s