Dua hari berselang dan selama itu pula Amira tidak keluar rumah. Begitupun dengan Umar, Divya, dan Ammar. Tidak ada satupun dari empat orang itu yang bertemu satu sama lain kecuali Amira dan Divy yang memang tinggal serumah. Awalnya Amira enggan pulang mengingat perlakuan tidak adil yang Divya dan Umar terima. Mungkin karena tidak ada jenis kelamin bagi Amira dalam persahabatannya. Semuanya sama baik Egin atau Umar, begitupun Divya. Tidak ada perlakuan khusus. Namun Amira tetap harus pulang bukan? Pertama, ia telah berjanji pada Ayah untuk pulang sebelum jam sembilan malam. Lalu kedua, Amira yakin sejak kejadian Divya, kedua orang tuanya akan merasa cemas selama anak-anaknya berada di luar rumah. Baru ketika melihat bagaimana murungnya Divya, Amira sadar. Bahwa sekalipun dirinya tidak memb