Bayangan Ketakutan.

1051 Kata

​Gerakan Hayes kini cepat, menuntut, didorong oleh amarahnya yang bercampur hasrat. Ia menampar punggung Luna dengan lembut, sebagai penekanan pada otoritasnya. ​"Ingat janji kita!" tuntut Hayes. ​"Aku akan menurut!" Luna menjerit, suaranya serak. "Aku milikmu!" ​"Aku butuh kamu!" Hayes mendesis, mendorong tubuhnya ke dalam Luna, saat Luna mencapai klimaks. ​"Aku cinta kamu, Hayes!" Luna tiba-tiba berteriak, sebuah pengakuan yang mengejutkan, lolos dari bibirnya tanpa sadar. ​Hayes membeku. Ia tidak membalas kata-kata itu. Ia hanya mencapai klimaksnya dengan dorongan terakhir yang kuat, napasnya terengah-engah, menenggelamkan pengakuan Luna itu di bawah curahan air panas. ​Setelah gairah mereda, Hayes mematikan pancuran. Keheningan tiba-tiba terasa memekakkan telinga, hanya diselingi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN