“Jadi kamu sebenarnya udah di Jakarta waktu Angga telepon aku bilang kamu pingsan?” Kaia duduk di depan meja rias sambil mengeringkan rambutnya. Ben baru keluar dari kamar mandi saat Kaia menanyakan informasi itu lagi. “Iya, Kai. Tapi kami kan nggak bohong? Aku beneran pingsan dan dibawa ke rumah sakit. Kamu aja yang nggak pernah nanya di rumah sakit mana.” Kaia mendengus sebal. “Tega banget kamu, Mas. Meski aku nangis-nangis kamu tetep nggak bilang apa-apa.” Ben duduk di tepi ranjang yang paling dekat dengan Kaia, kemudian tertawa pelan. “Aria telepon Angga duluan terus bilang kalau kamu ulang tahun hari ini. Dia mau ngerjain kamu gitu, sebelum ngasih kejutan waktu soft opening. Jangan salah paham, awalnya aku nggak setuju.” “Masa?” tanya Kaia skeptis. Ia sudah selesai mengeringkan ra