“Selamat pagi, Bi.” Angga menyapa Bi Minah yang sedang menyapu teras rumah Farel. “Selamat pagi. Cari mas Farel, ya?” sambut Bi Minah ramah. “Enggak, Bi. Saya asistennya Pak Ben, papanya mas Farel. Saya diminta buat naruh dokumen ini di ruang kerjanya mas Farel. Boleh tolong kasih tahu saya di mana ruang kerjanya?” Angga bicara dengan senyum manis dan ramah. “Oh, mari mari ikut saya.” Bi Minar berjalan menunduk-nunduk melewati ruang tamu, terus masuk melewati ruang tengah, sampai akhirnya tiba di sebuah pintu yang tertutup. “Nah, ini ruang kerjanya mas Farel.” “Terima kasih ya, Bi.” Angga masih memasang wajah seramah mungkin. “Sama-sama, Mas.” “Oh iya, Bi,” cegah Angga ketika Bi Minah hampir berlalu dari sana. “Akhir-akhir ini mas Farel lebih banyak di rumah atau di luar rumah?” Bi