Keromantisan yang cukup menyenangkan itu kembali terusik. Dengan hadirnya wanita yang sangat dibenci Aldrian, sedang berdiri mematung menatapnya. Tatapan Aldrian terlihat sekali menunjukkan ketidak-suakaan, padahal hanya butuh satu detik saja dan bibir merekah istrinya akan tenggelam dengan lumatan-lumatan memabukkan. Tetapi dengan kehadiran Melisa, semuanya menjadi hancur berantakan, mood Aldrian sudah terlanjur terjun ke dasar jurang yang dalam, dan tidak menyisakan sedikitpun raut senang di wajah tampannya lagi. Terlalu tampan memang sedikit tidak menyenangkan. "Ternyata memang benar kau telah menikah." Suara anggun Melisa terdengar, mengagetkan Aldrian dari segala pemikirannya, suara Melisa bahkan terkesan baik-baik saja, tidak seperti wanita yang menggilai Aldrian pa