Episode 9

1046 Kata

Aldrian menatap tumpukkan kertas itu tanpa minat, pikirannya masih melayang di kejadian tadi pagi, membuat Aldrian menjadi tidak fokus dalam bekerja. Aldrian memijit pangkal hidungnya, mengembuskan napasnya kasar. Aldrian baru ingat semalam ia tidur dengan sangat nyenyak berkat Ariani yang berada di pelukannya. Sebelumnya ia sangat susah untuk tidur, bahkan sebelum hari ia menginap, Aldrian tidak tidur sama sekali karena pikiran yang terus dipenuhi oleh gadis mungil yang sekarang bekerja di rumahnya. Mengingat tentang gadis itu ia teringat kembali dengan kejadian semalam. Ia seperti kerasukan, itu seperti bukan dirinya terlebih dengan pengungkapan isi hatinya. Aldrian tidak tahu bahwa ia bisa berbuat senekat itu, apalagi saat tahu gadis mungil itu membalas ciumannya, membua

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN