Sania mengerutkan kening. Melihat anak lelaki yang tampan dan rupawan ini sedang cemberut tidak mau melihat pada dirinya. “Sayang, kamu kenapa? Kamu marah sama Mama?” tanyanya takut Derren yang marah padanya. Atau Sania ada salah pada anaknya ini. Derren menggeleng. Lalu berjalan mendekati Sania. “Ma, adik bayinya udah ada?” tanyanya, membuat Devan dan Dion yang ada di sana melihat pada Derren yang bertanya barusan. Kening kedua orang itu langsung mengerut. “Adik bayi? Belum sayang. Memangnya kenapa sama adik bayi?” tanya Sania tidak mengerti dengan pertanyaan putranya sekarang tentang adik bayi. Kemarin Derren sudah tidak membahas tentang yang namanya adik lagi. Kenapa sekarang putra kesayangannya itu membahas tentang yang namanya adik. Kan Sania jadi bingung ini. Derren melirik sin