74. Anak Kesayangan

1041 Kata

Devan dan Sandi sama datang dan menatap pada orang-orang yang menunggu di luar dengan wajah khawatir mereka. Keduanya menghampiri istri mereka masing-masing. Sandi langsung memeluk istrinya yang sudah menangis. “Sayang, kamu jangan menangis.” Ucap Sandi, mengusap air mata istrinya. Yeni menggeleng. Yeni tidak bisa menghentikan tangisannya sekarang. Dia mau menangis terus, membayangkan anaknya yang ada di dalam sana yang kesakitan. “Nggak bisa berhenti nangis. Aku mau menangis terus Mas. Hiks. Anak kita di dalam sana pasti kesakitan. Hanya karena wanta gila yang suka pada Dion dan berani sekali dia mencelakai anak kita.” Ucap Yeni mengusap air matanya kasar. Sandi mendengar ucapan istrinya barusan. Terkejut dan mengepalkan tangannya. Sialan. Dia tidak terima dengan apa yang dilakukan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN