Sania menatap pada makanan tersaji di depannya. Lalu ia menyengir. Karena yang membuat makanan itu adalah dirinya. Sedangkan dari tadi Derren sudah tertawa kecil mengambil sebuah telur gosong yang ada di atas piring. Matanya berkedip beberapa kali dan menggeleng lalu meletakkan kembali telur gosong itu ke atas piring. “Sania, ini bisa dimakan?” Tanya Dion menunjuk pada telur gosong yang jelas dimasak oleh Sania. Sania menyengir. “Nggak tahu. Coba saja makan Mas. Kalau Mas Dion mati, ya, tinggal dikuburkan dan Sania jadi janda kaya raya banyak duit.” Gelak Sania menatap wajah Dion yang menatapnya dengan tatapan tajam. “Enak saja kamu. Kamu nggak bisa jadi canda dengan muah. Saya tidak akan membiarkan itu terjadi. Kamu nggak akan pernah jadi janda!” Ucap Dion mendorong goreng telur goso