26. Plok. plok. ehem.

1140 Kata

Malam ketiga. Sania menatap pada lemari tempat semua baju tidurnya berada. WHAT THE SEMPAK! Kenapa semua isi lemari penuh dengan lingerie yang kalau Sania boleh mengatakan, sama saja dirinya telanjang mengenakkan pakaian yang tipis setipis isi dompet ketika akhir bulan. “Ini nggak salah? Piyama mana? Aku nggak mau makai kain kayak gini!” Sania menghempaskan pintu lemari begitu kencang. Dion yang baru masuk ke dalam kamar. Menatap pada Sania yang bersedekap lalu mata gadis itu melirik sinis pada dirinya. Dion perlahan berjalan mendekati Sania. “Kenapa?” Tanya Dion lembut. “Mas Dion! Kenapa semua pakaian di dalam lemari ini kekurangan bahan semua? Mas Dion jatuh miskin?” “Hush! Omonganmu.” Dion menegur sambil mengibaskan tangannya di depan wajah Sania. “Kenapa sama semua pakaian di dal

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN