82 - Foto

2161 Kata

Reva tengah berada di sebuah mall, untuk menata pikirannya yang sudah mulai semrawut. Akuisisi perusahaan milik daddy nya ternyata tak semudah membalikkan telapak tangan. Dia mengira, kalau para pemegang saham sudah setuju dan berpihak kepadanya, tapi semuanya justru meragukan dirinya. Mereka mengira, kalau Reva belum cukup mampu untuk memimpin sebuah perusahaan. Namanya juga usaha tak mengkhianati hasil. Kerja keras Reva selama ini terbayarkan. Akuisisi perusahaan milik daddy nya berjalan dengan lancar. Lalu, bagaimana dengan Martin? Apakah lelaki itu marah? Tidak, alih-alih marah dengan sikap anaknya. Lelaki itu justru bangga dengan apa yang sudah Reva lakukan. "Sekarang, terserah kamu mau melakukan apa saja. Daddy tak akan melarangmu," ucapnya kala itu. "Daddy nggak marah?" tanya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN