Acara pengajian empat bulanan Ziah sudah terlaksana. Wira sekeluarga mengucapkan terima kasih pada keluarga Raka, atas bantuan mereka yang luar biasa.
Wirda kembali menginap di rumah putrinya, yang sedang menunggu saat persalinan. Jadi di rumah hanya ada Wira, dan Ziah.
Kekakuan di antara mereka kadang masih terlihat. Wira sebenarnya yakin, kalau dulunya Ziah adalah gadis yang ceria. Tapi, karena kehilangan kedua orang tuanya secara bersamaan, yang membuat Ziah jadi kehilangan keceriaannya.
Akhir-akhir ini, karena flek hitam yang semakin banyak muncul di leher, dan dadanya, membuat Ziah merasa tidak nyaman, saat Wira melepaskan pakaiannya, lalu menciumi leher, dan dadanya. Wira berusaha memahami, meski ia selalu mengatakan, kalau dirinya tidak terganggu sama sekali dengan adanya flek hi
