Season 2. Bab 7. Dibawa Pergi

1242 Kata

Jam sudah menunjukkan pukul lima sore. Di antara suara detik jam dinding dan derik kursi yang ditarik satu per satu, kantor mulai terasa lengang. Beberapa karyawan terlihat menyambar tas mereka dan buru-buru menuju lift, sebagian lagi masih sibuk membereskan sisa pekerjaan. Tapi bagi Nirina, detik menuju jam pulang bukan sekadar sinyal untuk meninggalkan kantor—itu adalah waktu untuk bersiap secara mental. Dengan gerakan tenang, ia menyusun ulang tumpukan dokumen di mejanya, merapikan pulpen-pulpen yang berserakan, lalu mematikan laptop. Sesekali matanya melirik ke pintu ruang direksi yang tertutup rapat. Ia menunggu. Berharap hari ini tidak ada kejutan seperti semalam—saat ia baru saja pulang dan sudah mengenakan daster, hanya untuk dipanggil kembali karena Alby lupa letak folder present

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN