Season 2. Bab 8. Diantar Pulang

1278 Kata

Nirina buru-buru menyimpan ponselnya ke dalam tas, menahan helaan napas yang tadi nyaris lolos dari bibir. Ia tidak ingin merusak malam hanya karena pesan dari nomor tak dikenal yang nadanya busuk. “Saya lapar, Pak,” katanya ringan, mencoba mengalihkan suasana sambil menyendok nasi goreng lagi. Alby tidak langsung menjawab. Matanya sempat tertuju pada tas Nirina beberapa detik sebelum akhirnya ia ikut menyuap nasi goreng ke mulutnya. Namun ada yang berbeda dalam cara pandangnya kini—tidak lagi datar, tapi mengandung sedikit rasa penasaran. “Biasanya kamu lebih cerewet. Sekarang diem aja.” Nirina mengangkat bahu. “Lagi malas ngomong. Fokus makan.” “Hmm.” Alby hanya mengangguk pelan, tapi jelas belum puas. Mereka makan dalam keheningan yang aneh tapi nyaman. Kadang-kadang suara wajan d

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN