Emir terpaksa membawa istrinya pulang, Sheren tampak terguncang setelah mendengar cerita Darren. Kepingan puzzle satu persatu mulai terangkai, tinggal menegaskan dan menunjukkan kisah keluarga siapa Celina sebenarnya. “Mah, sebaiknya istirahat. Jangan dipaksakan untuk memikirkannya dulu. Hari ini Mama pastinya sudah lelah menghadapi hari ini. Jadi, tolong dengar permintaan Papa ya, biar Mama tidak jatuh sakit,” pinta Emir sangat lembut sembari memberikan s**u coklat hangat untuk Sheren. Sheren mengusap kembali album foto keluarganya, di sana ada foto dirinya bersama Jelita di saat masih muda. Sesekali ia mengelap ingusnya yang keluar akibat isak tangisnya. Air matanya tetap saja luruh, meski wanita paruh baya itu berusaha menekan perasaan sedihnya. “Ayo Sayang, sudahi'lah menangisnya. M