Di dalam ruang ICU yang dipenuhi dengan suara monitor medis, Celina perlahan membuka matanya. Cahaya lampu di langit-langit membuatnya menyipitkan mata, seolah mencoba menyesuaikan diri dengan dunia nyata setelah berada di alam bawah sadarnya yang begitu menenangkan. Tubuhnya terasa berat, kepalanya berdenyut nyeri, dan setiap gerakan terasa sulit. Seorang dokter yang sejak tadi berjaga segera mendekat, tersenyum lega melihat pasiennya akhirnya sadar. "Mbak Celina, apakah Anda bisa mendengar saya?" tanya Dokter dengan lembut. Wanita itu mengerjap beberapa kali, mencoba memahami keadaan di sekelilingnya. Matanya menyapu ruangan, melihat selang infus yang terhubung di tangannya dan alat bantu pernapasan yang kini telah dilepas. "Mbak Celina, bisakah Anda menyebutkan nama Anda?" Dokter kem