Mobil kembali melaju setelah Cindy turun di depan hotel tempatnya menginap. Suasana di dalam mobil terasa senyap, hanya suara deru mesin yang mengisi ruang di antara mereka. Aryan yang duduk di sebelah kemudi melirik Darren dari kaca spion, melihat pria itu masih termenung, menatap kosong ke luar jendela. “Tuan Darren, kita langsung ke perusahaan atau kembali ke mansion?” tanya Aryan, memecah kesunyian. Darren tidak langsung menjawab. Ia masih tenggelam dalam pikirannya sendiri, lalu tiba-tiba mengalihkan pandangannya ke Aryan. “Aryan,” panggilnya pelan. “Apa ada cerita di masa lalu yang belum saya ketahui? Sesuatu yang mungkin luput diceritakan pada saya?” Aryan mengerutkan kening. “Maksud Tuan Darren?” Darren menarik napas panjang sebelum melanjutkan, suaranya terdengar ragu. “Kedua