Celina menelan ludah. Napasnya tercekat mendengar ucapan polos Alby. Ia tahu putranya hanya berkata jujur dari lubuk hatinya yang paling dalam, tapi itu terlalu berbahaya. Mata Darren masih menatap bocah kecil di pangkuannya dengan ekspresi tak terbaca. Namun, sebelum Celina bisa menarik Alby dari pangkuan pria itu, suara lembut namun menyebalkan terdengar dari belakang mereka. "Koko Darren." Celina sontak menoleh. Seorang wanita bermata sipit dengan riasan sempurna melangkah anggun ke arah mereka. Wanita itu tersenyum, namun tatapannya sekilas menyiratkan sinis saat melihat Celina. Seolah kehadiran Celina mengganggu sesuatu yang seharusnya menjadi miliknya. Celina tidak tahu siapa wanita itu, tapi jelas ia memiliki hubungan dengan Darren. Tatapan manja yang diberikan wanita itu cukup