Awal datang ke mansion orang tua menantunya, gayanya sudah petantang petenteng layaknya orang yang memiliki kekuasaan tinggi. Langsung menghardik, menunjukkan emosinya tanpa mau mendengar penjelasan secara rinci. Bahkan mereka berdua belum datang ke kantor polisi untuk menanyakan duduk permasalahannya. Berbekal informasi singkat dari Talita yang diberikan izin untuk menghubungi keluarganya.
Kini, Suherman dan Intan saling beradu pandang saat mendengar ucapan Darren. Mereka lupa daratan, hingga tak menyadari jika semua harta kekayaan yang mereka nikmati semuanya berasal dari sokongan Darren. Jika tidak, hidup mereka biasa saja, apalagi Suherman hanya karyawan biasa saja yang tidak memiliki jabatan.
“Saya sudah konfirmasi dengan pihak bank sejak jam tujuh pagi, Tuan. Kemungkinan sudah lang
