Langit siang itu begitu cerah, seolah menyambut keluarga kecil yang sedang bersiap memulai lembaran baru. Mobil hitam yang mereka tumpangi melaju perlahan melewati jalanan Pondok Indah yang rindang, hingga berhenti di depan sebuah gerbang besi berwarna hitam yang tampak mengilat—baru dicat ulang. Plakat tua di samping gerbang bertuliskan nama keluarga yang sempat memudar, kini kembali terbaca dengan jelas: The Shasmita Residence. Alby menempelkan wajahnya ke jendela. “Wow … lumah ciapa ini, Daddy?” Darren tersenyum sambil merapikan masker dinosaurus Alby yang sedikit miring. “Rumah kita, Sayang.” Celina yang duduk di sebelah Alby menegang sesaat. Matanya menatap fasad rumah yang begitu familiar—rumah yang dulu menyambutnya dengan dingin, menjadi saksi tangis dan luka yang tak mudah dilu