Senja mulai turun perlahan, mewarnai langit dengan semburat jingga yang temaram. Cahaya matahari menyusup lewat celah-celah jendela kamar Alby, memantulkan bayang-bayang lembut di dinding kamar berwarna biru langit itu. Darren berbaring tempat tidur berbentuk kapal, membelai rambut Alby yang mulai lembap karena keringat setelah seharian tertawa dan bermain. Anak kecil itu kini terlelap dalam pelukannya, napasnya tenang dan teratur. Di wajah mungilnya masih tergurat senyum kecil, seolah membawa mimpi indah tentang dino-dino terbang dan petualangan di negeri prasejarah. Celina berdiri di ambang pintu, memandangi pemandangan itu dengan hati yang hangat. Cahaya senja membingkai siluet suami dan anaknya, menciptakan lukisan hidup yang tak pernah ia bayangkan akan dilihat kembali di rumah ini