Suasana makan siang yang tadinya terasa hangat perlahan-lahan berubah ketika ponsel Darren bergetar di atas meja. Dengan enggan, pria itu mengambil ponselnya dan melihat nama sang ayah, Julian, terpampang di layar. Celina yang sedang sibuk menyuapkan sesendok sup ke mulut Alby melirik sekilas ke arah Darren, menyadari perubahan raut wajah pria itu saat melihat panggilan tersebut. Darren menghela napas pelan sebelum mengangkat telepon. "Ya, Pah?" Julian langsung berbicara tanpa basa-basi, suaranya terdengar tegas dan sedikit mendesak. "Darren, kamu ada di mana? Papa butuh kamu di kantor sekarang. Ada meeting dadakan dengan relasi bisnis dari Dubai, dan ini tidak bisa ditunda." Darren melirik Alby yang masih asyik makan, wajah bocah itu terlihat begitu bahagia. Perasaan enggan langsung me