Talita berdiri dengan tubuh gemetar, matanya menatap Julian dengan amarah dan ketidakpercayaan. Ia tidak bisa menerima tuduhan itu begitu saja. Walau kenyataannya tudingan itu benar adanya. Selintas, pikirannya langsung tertuju pada Darren, suaminya. Pasti Darren bisa membantunya keluar dari situasi ini. Tanpa banyak berpikir, ia berbalik dan bergegas keluar dari ruang komisaris. "Bu Talita, mohon tetap di tempat. Bapak Julian belum selesai berbicara," ujar Yunus, asisten Julian, mencoba menahan langkahnya. Namun, sebelum Yunus bisa bergerak lebih jauh, Julian mengangkat tangannya, memberi isyarat agar membiarkan Talita pergi. "Biarkan saja. Saya ingin tahu apa yang akan dia lakukan," ucap Julian sangat tenang, tetapi matanya tetap tajam mengawasi gerak-gerik menantunya itu. "Tetap awasi