Suasana di kantor polisi siang itu dipenuhi ketegangan. Beberapa petugas berlalu-lalang di koridor, sementara di ruang khusus, Darren dan rombongan sudah menunggu kedatangan Talita. Julian duduk dengan ekspresi tenang tetapi dingin, sementara Karina, ibunda Darren, tampak menggenggam tangan suaminya dengan erat. Adrian, sang pengacara, sedang mengecek dokumen perceraian yang akan segera diproses. Aryan berdiri di sudut ruangan, memandang sekeliling dengan tatapan waspada. Tak lama, suara langkah sepatu bergema di sepanjang koridor. Seorang polwan mengantar Talita masuk. Wanita itu masih mengenakan pakaian bebas, tetapi terlihat lusuh. Rambutnya acak-acakan, wajahnya pucat, dan matanya sembab—bekas tangisan yang seakan tak pernah berhenti. Pandangannya langsung tertuju pada Darren. "Kak