Bukan Pernikahan Biasa - Speechless Senja berdiri dan meninggalkan buket bunga di bangku halte. Dibiarkannya bunga itu teronggok bisu di sana. Diam terbuai silir angin menjelang senja. Cokelat di tengah buket pun tergeletak sia-sia. "Sudah lama nunggu?" tanya Sabda setelah Senja duduk di sebelahnya. "Nggak. Baru saja, Mas." Sabda memandang ke arah halte. Menatap rangkaian bunga yang tergeletak di sana. Namun ia tak bertanya apa-apa. Senja yang serba salah karena diperhatikan, sampai memasang seat belt pun kelewat, lantas Sabda membantunya. Tanpa berkata Sabda melajukan mobilnya ke arah jalan pulang. Perjalanan tanpa percakapan. Senja serba salah. Mau mulai bicara, tampak Sabda diam dan dingin. Mungkinkah ia tahu dan sekarang marah. Nanti saja setelah sampai di rumah dia akan mengaja