Tak terasa waktu terus beranjak siang. Aqila enggan diajak pulang. Baby sitter dan papanya sibuk membujuk. "Kita pulang, Sayang. Lain hari kita main lagi ke sini." "Bener, Pa." "Iya." "Enggak boleh bohong, lho. Qila mau lihat adek ini lagi," ucap Aqila sambil cemberut dan memandang Radja yang di pangku Senja. "Iya, Papa nggak bohong." Akhirnya gadis kecil itu mau juga diajak pulang. Mereka pamitan dan di antar Sabda hingga di halaman depan. Setelah itu Sabda dan Senja bersiap-siap berangkat ke rumah orang tuanya. "Mas, akan kerjasama dengan Pak Dion?" tanya Senja ketika di perjalanan. Meski dia bercanda dengan Aqila, tapi sempat mendengar pembicaraan suami dan mantan atasannya. "Sepertinya begitu, nanti kutanyakan pada Papa." Meskipun enggan, Sabda harus profesional. Kemenangan ya